Rabu, 04 Januari 2012

KEBENARAN YANG HAKIKI

Pengetahuan ini bersifat nyata karena berdasarkan kejadian sehari-hari mulai dari bibit bayi yang menetes hingga lahir jadi jabang bayi kemudian akirnya kembali ke SANGKAN PARANING DUMADI. Sesuai dengan perjanjian SASTRA JENDRA – HAYUNINGRAT dimana SASTRA JENDRA berkata kepada HAYUNINGRAT : “ Nanging omongno karo kadangmu si jabang bayi mbesuk yen wis  titimangsane bali menyang SANGKAN PARANING DUMADI kudu aku sing nggowo, yen ora aku sing nggowo bakal kecepit.” Artinya : “ Akan tetapi katakan kepada saudaramu si jabang bayi besuk kalau sudah saatnya kembali ke asal-usunya harus aku yang bawa, kalau bukan aku yang bawa bakal kecepit. Itu tadi perjanjian antara SASTRA JENDRA dengan HAYUNNGRAT pada waktu jabang bayi dilahirkan.Itu semua adalah kaweruh atau pengetahuan ORANG JAWA yang bersifat nyata yang tidak mungkin didapat dibangku sekolah.Sekarang kita tarik garis sejajar dengan jabang bayi pada waktu dilahirkan yang keluar air ketuban atau kawah lebih dahulu yang bergelar SASTRA JENDRA, kemudian menghilang kembali ke bumi. Karena berujud air maka dengan mudah meresap ke bumi kembali keasal-usulnya. Itulah sebabnya pada waktu meninggal jasadnya harus dibawa oleh SASTRA JENDRA yang berupa air ketuban sehingga dengan mudah dapat kembali ke asal-usulnya yang asalnya dari tanah kembali ke tanah yang asalnya dari air kembali ke air yang asalnya dari api kembali ke api, yang asalnya dari gas atau udara kembali ke gas atau udara yang asalnya dari sinar matahari kembali ke sinar matahari, yang asalnya dari sinar bulan kembali ke bulan, yang asalnya dari sinar bintang kembali ke bintang.
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benak penulis ataupun orang lain mengenai keberadaan jabang bayi yang masih didalam kandungan sudah diduduki URIP ( sang HIDUP ) apa belum. Sebagian orang mengatakan jabang bayi yang masih dalam kandungan sudah ketempatan atau sudah diduduki URIP atau sang HIDUP,buktinya bisa bergerak dan bisa tumbuh besar. Sebagian lagi mengatakan belum ketempatan atau belum diduduki URIP atau sang HIDUP buktinya ada bayi yang lahir dalam keadaan tidak bernyawa. Penulis sendiri dengan tegas mengatakan bahwa jabang bayi yang masih dalam kandungan belum ketempatan atau belum diduduki URIP,sebab penulis punya pegangan sendiri yaitu KEKIDUNGAN SASTRA JENDRA – HAYUNINGRAT dan beberapa kejadiann lainya.
I.Kita harus ingat KEKIDUNGAN SASTRA JENDRA – HAYUNINGRAT yang mengatakan:  Nalika mijil ono loro margane artinya ketika lahir ada dua jalanya..
Sing siji mijil jalaran marga ina artinya yang satu lahir karena lewat rahim itu yang jadi manusia dan bisa mati karena terbuat dari materi yaitu air. Sing siji maneh datan mijil jalaran marga ina. Artinya yang satu lagi tidak dilahirkan lewat rahim karena memang sudah ada sebelumnya yaitu RATUJALU KLAWAN ESTRI itu tidak kasat mata dan tidak bisa mati arena tidak terbuat dari materi, ini diperkuat dengan kitab MAHABHARATA yang menyebutkan bahwa URIP tidak dilahirkan karena memang sudah ada sebelumnya. Dengan memperhatikan KIDUNG tsb.jelas bahwa URIP atau sang HIDUP itu tidak dilahrkan karena memang sudah ada yaitu diudara terbuka dan diikat oleh oxygen,begitu jabang bayi lahir dan bersinggungan dengan udara terbuka maka URIP menerobos merasuki tubuh jabang bayi melalui sistim pernapasan yaitu
menghirup udara yang mengandung oxygen. URIP ini tidak kasat mata dan tidak bisa mati seumpama bisa dilihat dengan mata telanjang gebyar-gebyar laksana intan berlian. Kita pernah dengar ada bayi yang lahir dalam keadaan tidak bernyawa istilahnya gagal bernafas,itu bukti bahwa bayi dalam kandungan belum dduduki atau belum ketempatan URIP,meskipun bisa bergerak itu karena digerakan oleh URIPnya sang IBU termasuk gerakan jantungnya..Ini semua bukan ilmu klenik atau ilmu perdukunan tapi kasunyatan karena berdasarkan kejadian sehari-hari.Sungguh naïf kalau ada yang tergesa-gesa menuding sebagai ilmu klenik padahal sipenuding sendiri tidak tahu ilmu klenik itu apa.
Dunia alam semesta seisinya ini adanya hanya dalam satu hal atau satu kata saja yaitu MANUNGGAL.Tanpa MANUNGGAL alam semesta seisinya ini akan hancur lebur, semuua benda bemda langit akan berbenturan satu sama lain;begitu juga tanpa manunggalnya bapak dan ibu manusia tidak akan lahir, termasuk bayi tabung atau cloning juga menggunakan azas MANUNGGAL; ini nyata merupakan lambang guyub rukun cinta dan kasih sayang, oleh karena itu jika ada orang yang anti MANUNGGAL alat kelaminya dibuang saja. Begitu juga tanpa MANUNGGAL maka tidak ada air, yang ada ATOM Hydrogen dan Oxygen kedua-duanya menyinarkan radiasi yang mematikan, makanan juga tidak ada yang ada hanya sejumlah ATOM-ATOM yang mematikan yang semuanya terdapat dalam situs materi alam atau energi alam yang berada diruang angkasa biasanya disebut gelombang electro magnetic yang mengandung debu-debu halus bermuatan listrik lembut dan sejumlah partikel-partikel lainya. Dengan demikian jelas bahwa kebenaran yang HAKIKI adalah MANUNGGAL baik dalam wacana tata kehidupan di dunia maupun dalam ajaran menyembah kepada MAHASUCI.     

1 komentar:

  1. maturnuwun saya mulai tertarik dan belajar ajaran 2 asli jawa trimakasih menambah wawasan saya ..rahayu

    BalasHapus