Rabu, 05 Oktober 2011

Ratu Adil


RATU ADIL MIJIL saka ALAS KETANGGA ing Madiun RATU ADIL iku kesampar, kesandung ora ana regane. RATU ADIL mlarat tanpa banda. di-enyek, di-cenges balane amung tekek, walang ataga, kadhal, .klabang, kala jengking, ketunggeng lan sak panunggalane. Nanging bareng padha weruh kasektene lan kuwasane banjur byuk pada sujud. Artinya RATU ADIL, muncul dari keteg ing angga, bagian dada yang berdetak dalam bahasa asing disebut Solar Plexus,. Angga artinya dada. MADIUN artinya Madi atau Mani dari Ngayunan ya HERUCOKRO
RATU ADIL ITU DISEPAK DITENDANG tidak ada harganya. Ratu miskin tidak punya harta benda, dihina, dicemooh teman sekutunya hanya tokek, walang ataga, lipan, kalajengking, ketunggeng dsb. Tetapi setelah banyak yang tahu kesaktian dan kekuasaannya seketika itu banyak yang sujud .
Itulah kiasan yang tepat bagi RATU ADIL sebab kenyataan tiap hari yang kita lihat memang damikian. Sedangkan yang dimaksud dengan tokek, kadal, walang ataga dan lain-lain, itu merupakan ungkapan dari URIP. Keberadaannya memang betul-betul nyata dan terbukti tetapi banyak yang mengingkari bahkan manusia cenderung meremehkan.
SIAPA RATU ADIL?
RATU ADIL ora lanang ora wadon, ora gede ora cilik. ora tua ora enom. Artinya RATU ADIL bukan laki-laki bukan perempuan, tidak besar tidak kecil. tidak tua tidak muda.
RATU ADIL, RATU artinya RASA kang tumata yaitu RASA yang ditata, diatur. ADIL itu karakternya URIP.
URIP itu bertahta pada RASA, kekuasaannya disebut OBAH (Gerak getar). OBAH  itu bukan obahnya orang yang sedang berbicara, itu obahnya bibir yang diperintah nalar atau pikiran. OBAHNYA URIP itu mampu menggerakkan jantung manusia, matahari, bumi, bulan, bintang dan sebagainya
RATU ADIL pernah menjelma kedunia akan tetapi manusia banyak yang belum menyadari. Penjelmaan ini melalui diri seorang pensiunan Kapten Angkatan Laut bernama M. SEMONO SASTROHADIDJOYO tepatnya pada tanggal 13 Nopember 1955 hari Minggu Legi jam 06.05 sore atau malam Senen Pahing tgl 14 Nopember 1955 di Jl Perak Barat 93 Surabaya Jawa Timur Indonesia.
Menurut penuturan pinisepuh atau dalam kitab MAHA BHARATA kalau RATU ADIL sudah menjelma 7 kali itu tanda sudah waktunya “URIP NAGIH JANJI’ tinggal tunggu saat saja. Berhati-hatilah, pada waktu itu WADYA BALA SIROLAH atau pasukan gaib akan muncul di muka bumi dan menguasai Jiwa raga manusia. Dimana manusia kurang menyadari apa yang diucapkan apa yang diperbuat, manusia mudah dan cepat tersinggung, mudah salah paham, mudah dihasut dan cenderung beringas. Tingkah laku manusia lebih banyak memaksakan kehendak disertai kekerasan tanpa mempedulikan kepentingan dan keselamatan orang lain. Tanpa disadari manusia sudah kehilangan kendali, sebab jiwa raganya sudab dikuasai dan dikendalikan oleh WADYA BALA SIROLAH. RATU ADIL, bagaimana RASA itu ditata dengan ADIL dan dimana ? Jangan salah paham yang dimaksud dengan RASA disini bukanlah rasa manis, pahit, sakit dan sebagainya, sebab itu semua rasanya panca indra, itu miliknya raga manusia. Sedangkan yang dimaksud RASA disini adalah SEJATINE RASA itu miliknya URIP SIPEMILIK URIP atau SANG PENCIPTA. RASA itu disebar dan ditata keseluruh alam semesta oleh SANG PENCIPTA, baik yang bisa dilihat dengan mata telanjang maupun yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
ADIL itu karakternya URIP yang bertahta pada RASA. Rasa yang ada pada manusia yaitu panca indra dan angan-angan yang dimanifestasikan berupa BUDI PEKERTI dan disebut RASA SEJATI. Itu masih bisa bohong sebab pada prinsipnya masih dilandasi angan-angan atau pikiran. Angan-angan atau pikiran itu pada umumnya selalu berubah-ubah atau tidak tetap, jadi yang bohong itu angan-angan manusia, lalu bagaimana agar supaya mendapatkan kebenaran yang hakiki? Jawabnya harus menyatu atau manunggal dengan SEJATINE RASA. Itu tidak mudah dan juga tidak terlalu sulit. sebab ini bukan pelajaran dibangku sekolah. Kalau pelajaran dibangku sekolah ditarget sekian tahun sudah bisa jadi sarjana, tapi yang satu ini adalah pelajaran mengenal RASA.
Sebetulnya RASA SEJATI dan SEJATINE RASA itu selalu bergandengan hanya dibatasi oleh TABIR AGUNG. Begitu juga halnya raga manusia dan URIP, selalu bergandengan hanya dibatasi oleh TABIR AGUNG. Untuk bisa menembus TABIR AGUNG hingga menyatu dan MANUNGGAL dengan URIP, dibutuhkan “PATRAP KUNCI”, inilah yang bisa menembus tabir batas antara URIP wujud dan URIP tidak wujud.
Dalam ajaran MANUNGGAL KINANTHENAN SARWA MIJIL memberikan rincian secara lengkap dengan “ PANCA- GAIB “-nya, bahkan bisa mengungkap terbentuknya TATA SURYA atas seijin SANG PENCIPTA.
Satu bukti kebenanan ajaran ini adalah tanpa MANUNGGAL maka alam semesta akan punah dan hancur, tanpa MANUNGGAL jabang bayi tidak akan lahir. Akhirnya manusia akan punah. Manusia MANUNGGAL dengan bumi, bumi MANUNGGAL dengan ATMOSFER, bulan MANUNGGAL dengan BUMI, oxigen MANUNGGAL dengan hidrogen sehingga bisa diminum dan sebagainya.
Ajaran MANUNGGAL KINANTHENAN SARWA MIJIL mempunyai dasar yang cukup akurat, kalau ajaran Syeh Siti Jenar hanya sampai pada manunggal, tetapi kalau ajaran ROMO diteruskan sampai dengan MIJIL.
Ajaran ini disamping menggunakan “PANCA GAIB” yang tidak ada duanya di dunia, juga mempunya KITAB SUCI yang betul-betul asli ciptaan TUHAN bukan bikinan pabrik. Kitab suci itu disebut KITAB SUCI SEJATI ADAM MAKNA.
APA DAN BAGAIMANA KITAB SUCI ADAM MAKNA itu?
Perhatikan kekudangane ROMO dibawah ini :

HEH PUTRANINGSUN SAMI,
PRA SATRIYA LAN WANITA SEJATI, MRENEYA SUN JARWANI
MENGERTIYO JENENGSIRO  WUS INGSUN SABDA DADI
KITAB SUCI SEJATI ADAM MAKNA WASTANIPUN, IKU WUJUDIRO
WULANG REH SEJATI, IKU UNINIRO
BERBUDI BAWA LEKSANA KADYA LAKUNIRO
PRATANDHA JENEGSIRO PUTRANINGSUN.

Hai putra putriku semua,
Para satriya lan wanita sejati, kemarilah, aku beri tahu
Ketahuilah, engkau aku sabda dadi
Kitab suci sejati adam makna namanya, itu wujudmu
Petuah dan nasehat sejati, itu bunyi kata-katamu
Penuh budi pekerti dan melaksanakan janji, seperti apa yang kau lakukan
Tandanya engkau putraku

Dengan kekudangan tersebut diatas jadi jelas yang dimaksud dengan KITAB SUCI SEJATI ADAM MAKNA itu tidak lain adalah diri pribadi manusia itu sendiri, itu sarat dengan tulisan yang tidak bisa dibaca dengan mata, meski menggunakan alat yang paling canggih sekalipun. Tulisan itu hanya bisa dibaca dengan RASA. Hingar bingarnya dunia, hiruk pikuknya dunia, gegap gempitanya dunia, itu semua terjadi karena adanya TRI TUNGGAL yang antara satu dengan yang lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan yaitu URIP – RASA – OBAH.
URIP itu kuasanya OBAH, bertahta pada RASA, OBAHNYA URIP itulah yang mampu menggerakkan jantung manusia hingga bisa memompa darah keseluruh tubuh manusia. Tapi jangan disangka gerak jantung itu sebagai geraknya atau OBAHNYA URIP, sebab yang kita lihat melalui alat sensor itu adalah gerakan jantung yang digerakkan oleh kuasanya URIP yaitu OBAH. URIP – OBAH – RASA itu tidak bisa dilihat, ditulis, diceritakan atau digambarkan. OBAH-nya URIP juga mampu menggerakkan matahari, planet, bumi, dan lain-lain.
Kita manusia dan apa saja yang berada di alam semesta, sesungguhnya satu sama lain saling berhubungan dan terikat dalam satu ikatan yaitu URIP – RASA – OBAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar