Jumat, 06 Juni 2014

Doa Layon Sari


Layon sari adalah doa untuk pemakaman bagi para penghayat kepercayaan kepada TUHAN YME sifatnya subyektif,disusun secara sistimatis mulai dari alam kandungan hingga lahir akirnya mati,semuanya menggunakan 7 kalimat. Bagi yang merasa cocok boleh dipakai bagi yang merasa kurang cocok boleh pakai doa buatannya sendiri. 
 
DOA PEMAKAMAN JENASAH PENGHAYAT KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN J.M.E.

                                                              LAYON SARI

  1. Ewang suksma sesemitaningsun bhuwana langgeng 
  2. Duk nalika semono
  3. Jeneng sira isih aneng thelenge telaga Tanjung
  4. Sapa sing ana ing tengahe telaga Tanjung ?
  5. Ya Roh-Suci
  6. Roh-Suci sapa sing kagungan ?
  7. Kagungane Gusti Ingkang Mahasuci.
  1. Siji-loro mulung
  2. Telung sasi arupa
  3. Patang sasi osik-limang sasi malik
  4. Enem sasi ngetang
  5. Pitung sasi ngayun
  6. Wolung sasi ngetang
  7. Sangang sasi gya mijil. Nalika mijil ana loro margane, sing siji datan lahir marga ina sebab wis ana sak durunge kang diarani Ratujalu Klawan Estri ya Urip; iku tan kena ing pati. Sing siji maneh lahir marga ina iku kang dadi manungsa asal saka Roh Suci kena ing pati.
  1. Gusti Ingkang Mahasuci
  2. Kula nyuwun pangapura dumateng Gusti Ingkang Mahasuci
  3. Hamemetri bhumi sari jagad rasa gumulung dadi siji
  4. Lir manungsa kang layon
  5. Hanetepi sabdane Gusti
  6. Bali marang sangkan paraning dumadi
  7. Manunggal jati marang Gusti Ingkang Maha Suci

  1. Sing asale saka sari-sarine bhumi bali marang bhumi.
  2. Sing asale saka sari-sarine banyu bali marang banyu.
  3. Sing asale saka sari-sarine geni bali marang geni.
  4. Sing asale saka sari-sarine udara bali marang udara.
  5. Sing asale saka sari-sarine sinar matahari bali marang sinar matahari.
  6. Sing asale saka sari-sarine sinar bintang bali marang sinar bintang.
  7. Sing asale saka sari-sarine cahaya bulan bali marang cahaya bulan.
  1. Asale soko URIP ya HERUCOKRO
  2. Bali marang URIP ya HERUCOKRO
  3. Siji-siji  loro- loro  telu-telonono
  4. Siji sekti loro dadi telu pandito
  5. Siji wahayu loro gratrahina telu rejeki
  6. Kanjeng ROMO HERUCOKRO
  7. Ingkang Putra (Dwijowarsito 52) bade sowan manunggal jati.

RAHAYU      RAHAYU      RAHAYU.
           
                          

                                                                                                                           
                                                                                                         

Hakekat yang Kurang Dipahami


Segala aturan-aturan yang tidak ada kaitannya dengan undang-undang atau hukum yang hanya menganjurkan agar manusia menyembah Tuhan, agar manusia tidak berbuat kriminal,tidak membunuh,agar manusia berbuat baik dan lain-lain pada prinsipnya adalah merupakan anjuran atau nasehat atau saran yang lebih menitik beratkan pada kerohanian agar manusia yakin dan percaya adanya Tuhan untuk kemudian melaksanakan saran atau anjuran tsb dengan cara pergi ke-Vihara,Klenteng,Gereja,dan Masjid untuk beribadah. 

Kenyataannya ada bahkan banyak manusia yang tidak pergi ke-Vihara,Klenteng,Gereja dan Masjid; mereka tidak bisa dijerat dengan undang-undang atau hukum sebab itu akan melanggar hak azasi manusia disingkat HAM. Semua rangkaian anjuran-anjuran,saran-saran atau nasehat-nasehat tsb diatas sifatnya hanya memberi ajaran rohani bukan memberi ajaran ilmu pengetahuan atau ilmiah seperti phisika biologi dan sebagainya oleh karena itu bisa kita simpulkan dengan istilah ajaran agama. Seandainya seseorang melakukan koropsi,teror atau pembajakan dilaut atau diudara dia tidak bisa dijerat dengan aturan-aturan agama; karena dia melakukan tindak kriminal maka harus dijerat dengan hukum pidana. Karena agama lebih banyak menganjurkan,menyarankan dan lebih menitik beratkan kepada kerohanian yaitu agar menjadi manusia yang sholeh atau manusia yang santun maka agama tidak bisa mencerdaskan bangsa karena sedikit sekali ajarannya yang membahas ilmu pengetahun yang bersifat ilmiah.

Berdasarkan uraian-uraian tsb diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa hakekat agama adalah sbb :
1.     Agama tidak bisa mencerdaskan bangsa karena lebih menitik beratkan pada ajaran rohani,tetapi kalau membentuk pribadi-pribadi yang sholeh,santun atau fanatisme bisa. Untuk mencerdaskan bangsa harus dengan ajaran ilmiah atau ilmu pengetahuan misalnya biologi phisika dll. Lain halnya dengan  pondok,sebab pondok tidak melulu mengajarkan agama saja tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan lainnya.   
2.     Agama belum ketemu Tuhan sebab masih sedang mencari dan belajar mengenal Tuhan melalui sifat-sifatnya,kekuasaannya dll.
3.     Agama bukan tujuan akir sebab tujuan akir adalah Sang Maha Pencipta dengan maksud agar bisa menyatu atau manunggal dengan Sang Maha Pencipta.
4.     Agama berlandaskan kepercayaan atau keyakinan; yang namanya yakin atau percaya itu masih belum final,sebab masih belum bisa dibuktikan kebenarannya secara mutlak,jadi bisa benar bisa juga tidak.
5.     Agama merupakan kendaraan atau alat transportasi yang dinaiki para pemeluknya sayangnya kendaran tsb masih rawan mogok atau rusak ditengah jalan karena belum bisa dibuktikan kebenarannya secara mutlak akibatnya tidak sampai tujuan akir dan tidak bisa menyatu dengan Sang Maha Pencipta.                                                                                                             
Semua uraian tsb diatas menjelaskan ajaran yang berdasarkan kepercayaan atau keyakinan; lain halnya dengan ajaran “ Manunggal Kinantenan Sarwa Mijil “ itu tidak bisa disebut sebagai kepercayaan atau keyakinan sebab itu kasunyatan karena semua ajarannya bersifat bukti nyata dengan kesimpulan “ Dunia alam semesta ini adanya hanya satu yaitu Manunggal .“ Semua mahluk ciptaan Yang Maha Kuasa bahkan benda hewan dan tanaman semuanya dikat oleh URIP-RASA-OBAH kemudian dihubungkan dengan Sang Maha Pencipta. Itulah sebabnya kalau orang beribadah dan berdoa dipancarkan lewat URIP-RASA-OBAH pasti doanya didengar oleh Tuhan,hanya saja doanya dikabulkan apa tidak itu merupakan wewenang Tuhan. Itu berlaku bagi orang yang sudah MANUNGGAL dan MIJIL; diumpamakan arus listrik itu adalah arus bolak-balik artinya Tuhan selalu berhubungan dengan manusia dan manusia juga bisa menghubungi Tuhan lewat jalur URIP-RASA-OBAH. 

Akan tetapi bagi manusia yang belum MANUNGGAL dan MIJIL ibaratnya arus searah yaitu hanya Tuhan yang bisa menghubungi manusia tetapi manusia tidak bisa menghubungi Tuhan karena manusia lebih banyak menggunakan jalur Panca indra Seperti kita ketahui Panca indra itu kotor,sering menipu,mencuri,bohong dll.