Akir – akir ini penulis sering mendapat kunjungan seorang penginjil dari saksi sasksi YEHUWAH yang berinisial S.S. yang berdomisili satu R.W. dengan penulis yaitu diperumahan Bedali Indah Lawang; padahal beliau tahu kalau penulis adalah seorang penghayat kepercayaan kepada TUHAN YME,tetapi karena tujuannya baik maksudnya juga baik yaitu mengajak tukar pikiran,tukar pengalaman untuk menambah pegetahuan masing-masing dalam bidang ketuhanan untuk kemudian mmencari titik temunya tanpa ada yang merasa paling benar sendiri maka penginjil itu saya terima dengan tangan terbuka dan senang hati. Penulis diberi beberapa buku yang bagus-bagus dan semuanya saya baca dengan saksama, diantaranya ada yang berjudul MENARA PENGAWAL,pada halaman 12 buku tsb. ada tulisan yang berjudul TIGA PRIA PENCARI KEBENARAN PADA ABAD KE 16. APA YANG MEREKA TEMUKAN ?
Judul tulisan tsb.menarik perhatian saya untuk urun rembuk ( nyumbang pendapat ) berupa tulisan dengan artikel KEBENARN SEJATI menurut ajaran kepercayaan dan keyakinan saya. Hal ini semata-mata bukan dimaksudkan untuk pamer kepercayaan atau keyakinan tetapi semata-mata untuk tukar pikiran,tukar pengalaman,saling memberi dan saling menerima (take and give) namun bila ternyata kurang cocok jangan dimasukkan dalam hati anggap angin lalu dan mohon dimaafkan. Yang namanya kebenaran sejati itu bukan bikinan manusia bukan perbuatan atau pakarti manusia, kecuali untuk membuktikan kebenaran itu sendiri memang dibutuhkan materi bikinan TUHAN. Sebagai contoh misalnya bumi bikinan TUHAN, sudut kemiringanya benar yaitu 23,5 drajad ,beredar mengelilingi matahari dengan garis edar yang benar sehingga menimbulkan 4 musim disebagian permukaan bumi dan membuat air laut tidak beku semuanya. Hal ini terjadi secara routine setiap hari seakan akan sudah dirancang dengan tepat dan benar; begitu juga dengan benda-benda langit lainnya beredar dengan tepat dan benar. Kalau garis edar dan sudut kemiringan bumi dikatakan tidak benar bahkan disalahkan maka alam semesta ini akan musna hancur lebur. Siapa yang merancang gerakan bumi dan peredaran benda-benda dilangit dengan tepat dan benar sehingga aktifitasnya bisa berjalan secara routine dan tidak saling berbenturan? Semua benda-benda dilangit aktifitasnya berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing menurut rancangan yang sudah dirancang oleh URIP atau Si URIP atau Sang HIDUP tanpa ada kesalahan sedikitpun. URIP atau Si URIP atau Sang HIDUP tidak pernah salah meski hanya seujung rambut. URIP ibaratnya maha suci kecil yang memiliki kekuasaan dan sifat-sifat ke-TUHAN-an.Kekuasaan atau kekuatan URIP itu disebut OBAH,kedudukan URIP ada pada RASA. Kekuasaan URIP termasuk kekuatannya yang disebut OBAH atau gerak-getar itu tadi sepintas lalu kelihatannya sepele akan tetapi jangan dianggap remeh sebab kekuasaan dan kekuatan Si-URIP yang disebut OBAH itu tadi mampu menggerakkan bumi, bulan, matahari, planet dan bintang-bintang dilangit. Contoh yang paling dekat yang selama ini digerakkan oleh kekuasaan dan kekuatan Si-URIP yang disebut OBAH itu tadi adalah diri anda sendiri. Anda tidak menyangka kalau selama ini jantung anda bisa bergerak karena digerakkan oleh kekuasaan dan kekuatan URIP yang bersemayam pada diri anda sehingga darah anda terpompa dan bisa beredar. Bahkan anda tidak pernah menyangka kalau selama ini “ peluru kendali “ anda juga digerakkan oleh kekuasaan URIP yang disebut OBAH atau gerak-getar itu tadi, seandainya “peluru kendali”anda tidak digerakkan oleh kekuasaan Si-URIP yang bersemayam pada diri anda itu tadi dapat dipastikan anda tidak akan punya anak. Mungkin anda pernah mendengar dalam dongeng atau melihat lewat tayangan T.V. ada orang sakti mandra guna dibedil mecicil,ditombak malah tertawa ngakak-ngakak bisa terbang dll. akan tetapi kalau ditinggal URIPnya pasti mati; itu tandanya bahwa yang sakti mandra guna itu adalah URIP. Siapa bisa mengalahkan URIP,siapa bisa melawan URIP,paling-paling hanya bisa mengalahkan raganya saja sebab URIP tidak bisa mati meski dibom atoom atau bom nuclear sekalipun URIP tidak akan rusak,tidak akan hancur dan tidak akan mati,sebab URIP akan tetap hidup abadi.
Kesimpulannya semua aktifitas atau gerakan dikolong langit ini adalah maha karya Sang Hdup atau Si-URIP. Dengan demikian jelas bahwa yang disebut kebenaran sejati itu adalah URIP atau Si-URIP atau Sang Hidup. Mungkin anda bertanya dalam hati bagaimana kalau yang menggerakkan semua gerakan yang ada dikolonglangit ini TUHAN ? Komentar : Alangkah sibuknya TUHAN, menggerakan bumi,bulan,matahari,planet,bintang,menggerakkan jantung manusia, menggerakkan “peluru kendali”manusia dengan cara dijawil-jawil,apa TUHAN kurang kerjaan .Diseluruh jagad raya ataupun diseluruh kolong langit yang maha luas tak terbatas ini hanya ada satu unsur yang memiliki sifat universal yaitu URIP atau SI-URIP atau Sang Hidup. Bagaimana tidak, semua mahluk ataupun benda alam yang ada dikolong langit ini pasti ketempatan URIP-RASA-OBAH yang sudah menyatu padu dan tak mungkin dipisah-pisahkan.Kalau sudah disebut URIP pasti inklusif OBAH dan RASA. Untuk sekedar memberi gambaran agar lebih jelas lagi perhatikanlah sarang laba-laba dimana laba-labanya (diibaratkan URIP ) ada ditengah tengah sarang.Tiap titik temu benang sutra sarang laba-laba yang melingkar dan sarang laba-laba yang lurus disitu muncul mahluk atau benda alam yang semuanya dihubungkan dengan sang pencipta yaitu laba-laba yang ada ditengah-tengah sarang, sedangkan yang dipakai untuk menghubungkan mahluk-mahluk ataupun benda alam dengan sang penciptanya ( laba-laba ) yaitu benang-benang sutra sarang laba-laba yang melingkar dan benang-benang sutra sarang laba-laba yang lurus. Kedua benang sutra tadi yaitu yang melingkar dan yang lurus diibaratkan OBAH dan RASA. Setiap pertemuan antara OBAH dan RASA memunculkan mahluk atau benda alam yang kemudian di”transfer”URIP oleh penciptanya yaitu laba-laba sehingga terbentuklah Tritunggal URIP-RASA-OBAH kemudian dibungkus oleh gelombang elektro magnetic yang mengandung debu-debu halus bermuatan listrik lembut,atom hidrogen,oksigen,nitrogen, carbon, calsium,silikat dll yang tersedia diruang angkasa plus SABDA Sang Maha Pencipta sehingga terbentuklah ujud mahluk yang sempurna.
Dulu waktu penulis masih kecil masih sekolah S.R.(jaman Jepang) sering diberi tahu orang tua-tua yang disebut Pak-Yai yang mengatakan : “Apapun keinginanmu TUHAN pasti tahu bahkan keinginan manusia diseluruh dunia ini TUHAN juga tahu”, kemudian saya bertanya bagaimana bisa begitu Pak Yai; dijawab sebab TUHAN maha tahu. Karena saya masih belum jelas maka saya bertanya lagi, penjelasannya bagaimana Pak Yai; dijawab nanti kalau kamu sudah besar tahu sendiri. Sungguh jawaban yang sangat diplomatis. Seingat saya setahu saya belum ada profesor atau maha guru yang bisa menjelaskan pertanyaan saya tsb diatas yaitu : “Bagaimana TUHAN bisa tahu keinginan setiap manusia diseluruh dunia”? Satu-satunya manusia yang bisa menjelaskan pertanyaan saya tsb adalah orang yang telah menggelar ajaran penghayat kepercayaan kepada TUHAN Y.M.E. yang lebih cocok disebut sebagai penghayat KASUNYATAN sebab semua ajarannya serba bukti dan nyata,baik teorinya maupun prakteknya. Orang tsb bernama SEMONO pensiunan kapten A.L. yang telah menerima wahyu HERUCOKRO kemudian bergelar ROMO HERUCOKRO SEMONO. Beliaulah yang menjelaskan asal usul manusia yang kemudian diekpose dengan falsafah SARANG LABA-LABA. Dengan mengacu dan memperhatikan falsafah SARANG LABA-LABA maka akan menjadi jelas setiap mahluk yang bernyawa maupun benda alam semuanya dihubungkan dengan penciptanya (laba-laba) melalui benang-benang halus yang melingkar maupun yang lurus. Dalam hal ini laba-laba diibaratkan sebagai URIP, sebab URIP lebih pro-aktif menciptakan dan berkembang biak,ciptaan dan perkembang biakan URIP bisa dilihat dengan mata telanjang;contohnya tadinya hanya dua yaitu suami istri kemudian menjadi tiga. Boleh dikatakan semua aktifitas atau kegiatan dikolong langit ini didominasi oleh URIP, sedangkan aktifitas TUHAN nyaris tidak terlihat. Berdasarkan falsafah SARANG LABA-LABA akan menjadi jelas apa sebab orang mengatakan TUHAN maha tahu.
putramahanani
Minggu, 24 Agustus 2014
Jumat, 06 Juni 2014
Doa Layon Sari
Layon sari adalah doa untuk pemakaman bagi para penghayat kepercayaan kepada TUHAN YME sifatnya subyektif,disusun secara sistimatis mulai dari alam kandungan hingga lahir akirnya mati,semuanya menggunakan 7 kalimat. Bagi yang merasa cocok boleh dipakai bagi yang merasa kurang cocok boleh pakai doa buatannya sendiri.
DOA PEMAKAMAN JENASAH PENGHAYAT KEPERCAYAAN
KEPADA TUHAN J.M.E.
LAYON SARI
- Ewang suksma sesemitaningsun bhuwana langgeng
- Duk nalika semono
- Jeneng sira isih aneng thelenge telaga Tanjung
- Sapa sing ana ing tengahe telaga Tanjung ?
- Ya Roh-Suci
- Roh-Suci sapa sing kagungan ?
- Kagungane Gusti Ingkang Mahasuci.
- Siji-loro mulung
- Telung sasi arupa
- Patang sasi osik-limang sasi malik
- Enem sasi ngetang
- Pitung sasi ngayun
- Wolung sasi ngetang
- Sangang sasi gya mijil. Nalika mijil ana loro margane, sing siji datan lahir marga ina sebab wis ana sak durunge kang diarani Ratujalu Klawan Estri ya Urip; iku tan kena ing pati. Sing siji maneh lahir marga ina iku kang dadi manungsa asal saka Roh Suci kena ing pati.
- Gusti Ingkang Mahasuci
- Kula nyuwun pangapura dumateng Gusti Ingkang Mahasuci
- Hamemetri bhumi sari jagad rasa gumulung dadi siji
- Lir manungsa kang layon
- Hanetepi sabdane Gusti
- Bali marang sangkan paraning dumadi
- Manunggal jati marang Gusti Ingkang Maha Suci
- Sing asale saka sari-sarine bhumi bali marang bhumi.
- Sing asale saka sari-sarine banyu bali marang banyu.
- Sing asale saka sari-sarine geni bali marang geni.
- Sing asale saka sari-sarine udara bali marang udara.
- Sing asale saka sari-sarine sinar matahari bali marang sinar matahari.
- Sing asale saka sari-sarine sinar bintang bali marang sinar bintang.
- Sing asale saka sari-sarine cahaya bulan bali marang cahaya bulan.
- Asale soko URIP ya HERUCOKRO
- Bali marang URIP ya HERUCOKRO
- Siji-siji loro- loro telu-telonono
- Siji sekti loro dadi telu pandito
- Siji wahayu loro gratrahina telu rejeki
- Kanjeng ROMO HERUCOKRO
- Ingkang Putra (Dwijowarsito 52) bade sowan manunggal jati.
RAHAYU RAHAYU RAHAYU.
Hakekat yang Kurang Dipahami
Segala aturan-aturan yang tidak ada kaitannya dengan undang-undang atau hukum yang hanya menganjurkan agar manusia menyembah Tuhan, agar manusia tidak berbuat kriminal,tidak membunuh,agar manusia berbuat baik dan lain-lain pada prinsipnya adalah merupakan anjuran atau nasehat atau saran yang lebih menitik beratkan pada kerohanian agar manusia yakin dan percaya adanya Tuhan untuk kemudian melaksanakan saran atau anjuran tsb dengan cara pergi ke-Vihara,Klenteng,Gereja,dan Masjid untuk beribadah.
Kenyataannya ada bahkan banyak manusia yang tidak pergi ke-Vihara,Klenteng,Gereja dan Masjid; mereka tidak bisa dijerat dengan undang-undang atau hukum sebab itu akan melanggar hak azasi manusia disingkat HAM. Semua rangkaian anjuran-anjuran,saran-saran atau nasehat-nasehat tsb diatas sifatnya hanya memberi ajaran rohani bukan memberi ajaran ilmu pengetahuan atau ilmiah seperti phisika biologi dan sebagainya oleh karena itu bisa kita simpulkan dengan istilah ajaran agama. Seandainya seseorang melakukan koropsi,teror atau pembajakan dilaut atau diudara dia tidak bisa dijerat dengan aturan-aturan agama; karena dia melakukan tindak kriminal maka harus dijerat dengan hukum pidana. Karena agama lebih banyak menganjurkan,menyarankan dan lebih menitik beratkan kepada kerohanian yaitu agar menjadi manusia yang sholeh atau manusia yang santun maka agama tidak bisa mencerdaskan bangsa karena sedikit sekali ajarannya yang membahas ilmu pengetahun yang bersifat ilmiah.
Berdasarkan uraian-uraian tsb diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa hakekat agama adalah sbb :
1.
Agama
tidak bisa mencerdaskan bangsa karena lebih menitik beratkan pada ajaran
rohani,tetapi kalau membentuk pribadi-pribadi yang sholeh,santun atau fanatisme
bisa. Untuk mencerdaskan bangsa harus dengan ajaran ilmiah atau ilmu
pengetahuan misalnya biologi phisika dll. Lain halnya dengan pondok,sebab pondok tidak melulu mengajarkan
agama saja tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan lainnya.
2.
Agama
belum ketemu Tuhan sebab masih sedang mencari dan belajar mengenal Tuhan
melalui sifat-sifatnya,kekuasaannya dll.
3.
Agama
bukan tujuan akir sebab tujuan akir adalah Sang Maha Pencipta dengan maksud
agar bisa menyatu atau manunggal dengan Sang Maha Pencipta.
4.
Agama
berlandaskan kepercayaan atau keyakinan; yang namanya yakin atau percaya itu
masih belum final,sebab masih belum bisa dibuktikan kebenarannya secara
mutlak,jadi bisa benar bisa juga tidak.
5.
Agama
merupakan kendaraan atau alat transportasi yang dinaiki para pemeluknya
sayangnya kendaran tsb masih rawan mogok atau rusak ditengah jalan karena belum
bisa dibuktikan kebenarannya secara mutlak akibatnya tidak sampai tujuan akir
dan tidak bisa menyatu dengan Sang Maha Pencipta.
Semua uraian tsb diatas menjelaskan ajaran yang berdasarkan
kepercayaan atau keyakinan; lain halnya dengan ajaran “ Manunggal Kinantenan
Sarwa Mijil “ itu tidak bisa disebut sebagai kepercayaan atau keyakinan sebab
itu kasunyatan karena semua ajarannya bersifat bukti nyata dengan kesimpulan “
Dunia alam semesta ini adanya hanya satu yaitu Manunggal .“ Semua mahluk
ciptaan Yang Maha Kuasa bahkan benda hewan dan tanaman semuanya dikat oleh
URIP-RASA-OBAH kemudian dihubungkan dengan Sang Maha Pencipta. Itulah sebabnya
kalau orang beribadah dan berdoa dipancarkan lewat URIP-RASA-OBAH pasti doanya
didengar oleh Tuhan,hanya saja doanya dikabulkan apa tidak itu merupakan wewenang
Tuhan. Itu berlaku bagi orang yang sudah MANUNGGAL dan MIJIL; diumpamakan arus
listrik itu adalah arus bolak-balik artinya Tuhan selalu berhubungan dengan
manusia dan manusia juga bisa menghubungi Tuhan lewat jalur URIP-RASA-OBAH.
Akan tetapi bagi manusia yang belum MANUNGGAL dan MIJIL ibaratnya arus searah
yaitu hanya Tuhan yang bisa menghubungi manusia tetapi manusia tidak bisa
menghubungi Tuhan karena manusia lebih banyak menggunakan jalur Panca indra
Seperti kita ketahui Panca indra itu kotor,sering menipu,mencuri,bohong dll.
Kamis, 06 Maret 2014
Siapa yang Menikmati Surga?
Pada umumnya surga atau neraka itu dikaitkan atau dihubungkan dengan tingkah laku dan perbuatan manusia karena manusia punya akal pikiran dan budipekerti bisa membuat rekayasa dsb. sedangkan hewan tidak punya akal oleh karena itu tidak bisa dituntut atas perbuatannya baik didunia maupun diacherat; siapa yang bisa menyalahkan kerbau,sapi,kambing dsb. ROMO HERUCOKRO SEMONO pada waktu ditanya apakah surga atau neraka itu ada maka dijawab kalau sudah disebut namanya pasti ada kongkritnya sebab ujud itu lebih dulu muncul kemudian menyusul nama hanya saja mungkin bentuk dan ujudnya tidak seperti yang digembar-gemborkan tokoh agama atau spiritual sebab belum ada orang yang pergi kesurga dengan membawa saksi kemudian kembali lagi kebumi untuk menceritakan keadaan disurga.
Bagaimanapun juga surga atau neraka itu tetap merupakan rahasia Sang Maha Pencipta, manusia diberi ilmunya Cuma sedikit; jangankan orang yang masih hidup orang yang sudah matipun belum tentu semuanya bisa sampai kesurga. Bagaimana mau kesurga sedangkan asal-usulnya saja belum tahu; otomatis kembalinya juga tidak tahu. Untuk mengerti asal-usul manusia mungkin bisa mengacu pada ucapan Sunan Bonang yang mengatakan : “ Jangan harap kamu bisa bertemu dengan TUHANmu sebelum kamu mengenal hidupmu sendiri .“
Sudah bukan rahasia lagi semua manusia yang normal pasti menginginkan surga yang kekal abadi tapi usahanya belum maximal bahkan terperangkap oleh angan-angan emosional yang merupakan maling aguna atau begal karena dikuasai oleh nafsu serakah,angkara murka yang meluap-luap sehingga tidak segan-segan memaksakan kehendak disertai tindak kekerasan,melakukan sweeping,merusak menyerang menghancurkan hingga jatuh korban jiwa ,saling bunuh-membunuh sesama umat beragama bahkan sesama saudara kandung karena salah menilai ajaran atau memang ajarannya yang salah. Itu semua fakta yang terjadi dimuka bumi terutama diTimur Tengah bahkan sudah mulai menjalar di-Indonesia. Nah kalau sudah demikian masih pantaskah manusia yang demikian tadi mengharap surga yang kekal abadi dengan bekal hati yang penuh kebencian, dendam kesumat,merasa golongannya paling baik,paling benar,paling suci dan dengan tangan yang berlumuran darah.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka penulis bertanya “SIAPA YANG BERHAK MENIKMATI SURGA?”
1. Apakah golongan yang merasa ajarannya paling benar, paling suci sehingga dengan bangga dan sombong memaksakan kehendak disertai tindak kekerasan melakukan sweeping, menyerang, merusak, menghancurkan hingga jatuh korban jiwa ?
2. Apakah golongan yang dianggap minoritas sehingga ditindas dan diganggu dalam melaksanakan ibadahnya tapi tidak mau membalas ?
3. Apakah orang yang tingkah lakunya baik dan terpuji dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mau mencampuri urusan orang lain tapi tidak tahu asal-usulnya ?
4. Orang yang tingkah lakunya sehari-hari sederhana dan wajar mengerti sangkan paraning dumadi dan selalu menjaga hubungan antara dirinya dengan Sang Maha Pencipta melalui jalur Panca-Indra ?
5. Apakah batang tubuh manusia ?. Ini tidak mungkin sebab batang tubuh manusia akan hancur lebur kembali menjadi bahan.
6. Apakah Si URIP atau Sang Hidup ?. URIP tidak terpengaruh oleh rasa panas dingin sedih gembira sakit atau nikmat karena URIP hanya punya satu RASA yaitu rasa tentram atau SEJATINYA RASA; jadi ibaratnya netral itulah sebabnya Si URIP tidak bisa mati.
7. Apakah ROH SUCI ?. ROH SUCI juga tidak bisa mati sebab dia punya dua rasa, yaitu daya panca-indra yang dibawa pada waktu raganya mati dan satu lagi yaitu SEJATINYA RASA yang sifatnya netral karena tidak terpengaruh oleh rasa panas-dingin,sakit-nikmat dsb.akan tetapi daya panca indra yang dibawanya bisa merasakan panas-dingin sakit-nkmat dsb,itu berarti ROH SUCI masih bisa disakiti meskipun sudah tidak punya batang tubuh. Itulah sebabnya dia tidak bisa mati karena harus mempertanggung jawabkan perbuatannya semasa raga yang diikuti masih hidup.
Oleh karena penulis tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut diatas maka tolonglah berikan jawaban yang terbaik buat saya.
Bagaimanapun juga surga atau neraka itu tetap merupakan rahasia Sang Maha Pencipta, manusia diberi ilmunya Cuma sedikit; jangankan orang yang masih hidup orang yang sudah matipun belum tentu semuanya bisa sampai kesurga. Bagaimana mau kesurga sedangkan asal-usulnya saja belum tahu; otomatis kembalinya juga tidak tahu. Untuk mengerti asal-usul manusia mungkin bisa mengacu pada ucapan Sunan Bonang yang mengatakan : “ Jangan harap kamu bisa bertemu dengan TUHANmu sebelum kamu mengenal hidupmu sendiri .“
Sudah bukan rahasia lagi semua manusia yang normal pasti menginginkan surga yang kekal abadi tapi usahanya belum maximal bahkan terperangkap oleh angan-angan emosional yang merupakan maling aguna atau begal karena dikuasai oleh nafsu serakah,angkara murka yang meluap-luap sehingga tidak segan-segan memaksakan kehendak disertai tindak kekerasan,melakukan sweeping,merusak menyerang menghancurkan hingga jatuh korban jiwa ,saling bunuh-membunuh sesama umat beragama bahkan sesama saudara kandung karena salah menilai ajaran atau memang ajarannya yang salah. Itu semua fakta yang terjadi dimuka bumi terutama diTimur Tengah bahkan sudah mulai menjalar di-Indonesia. Nah kalau sudah demikian masih pantaskah manusia yang demikian tadi mengharap surga yang kekal abadi dengan bekal hati yang penuh kebencian, dendam kesumat,merasa golongannya paling baik,paling benar,paling suci dan dengan tangan yang berlumuran darah.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka penulis bertanya “SIAPA YANG BERHAK MENIKMATI SURGA?”
1. Apakah golongan yang merasa ajarannya paling benar, paling suci sehingga dengan bangga dan sombong memaksakan kehendak disertai tindak kekerasan melakukan sweeping, menyerang, merusak, menghancurkan hingga jatuh korban jiwa ?
2. Apakah golongan yang dianggap minoritas sehingga ditindas dan diganggu dalam melaksanakan ibadahnya tapi tidak mau membalas ?
3. Apakah orang yang tingkah lakunya baik dan terpuji dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mau mencampuri urusan orang lain tapi tidak tahu asal-usulnya ?
4. Orang yang tingkah lakunya sehari-hari sederhana dan wajar mengerti sangkan paraning dumadi dan selalu menjaga hubungan antara dirinya dengan Sang Maha Pencipta melalui jalur Panca-Indra ?
5. Apakah batang tubuh manusia ?. Ini tidak mungkin sebab batang tubuh manusia akan hancur lebur kembali menjadi bahan.
6. Apakah Si URIP atau Sang Hidup ?. URIP tidak terpengaruh oleh rasa panas dingin sedih gembira sakit atau nikmat karena URIP hanya punya satu RASA yaitu rasa tentram atau SEJATINYA RASA; jadi ibaratnya netral itulah sebabnya Si URIP tidak bisa mati.
7. Apakah ROH SUCI ?. ROH SUCI juga tidak bisa mati sebab dia punya dua rasa, yaitu daya panca-indra yang dibawa pada waktu raganya mati dan satu lagi yaitu SEJATINYA RASA yang sifatnya netral karena tidak terpengaruh oleh rasa panas-dingin,sakit-nikmat dsb.akan tetapi daya panca indra yang dibawanya bisa merasakan panas-dingin sakit-nkmat dsb,itu berarti ROH SUCI masih bisa disakiti meskipun sudah tidak punya batang tubuh. Itulah sebabnya dia tidak bisa mati karena harus mempertanggung jawabkan perbuatannya semasa raga yang diikuti masih hidup.
Oleh karena penulis tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut diatas maka tolonglah berikan jawaban yang terbaik buat saya.
Senin, 10 Februari 2014
Urip Mijil
Menurut M. IQBAL cendekiawan dari Pakistan ,ROHSUCI mampu menciptakan NAFS yang positif maupun negatif yang merupakan percikan dari nafsu hingga terjadi perbuatan positif maupun negatif; yang dimaksud dengan NAFS disini adalah istilah umum dari jiwa,hati,batin,rohani,angan-angan dan nafsu yang diimplementasikan dalam tingkah laku dan perbuatan manusia. Tidak ada satupun agama yang pernah menyebut atau membahas tentang keberadaan SI-URIP atau Sang Hidup tetapi hanya sedikit menyinggung tentang ROH, bahkan menyebutkan bahwa ROH itu yang menghidupkan. Pendapat ini jelas tidak benar, sebab yang mampu menghidupkan adalah SI-URIP atau Sang Hidup buktinya semua mahluk yang bernyawa kalau ditinggal SI-URIP niscaya akan mati. Mungkin istilah atau kata-kata URIP ini kurang dikenal karena menggunakan bahasa JAWA bukan bahasa ARAB; karena URIP itu bahasa JAWA dan tidak pernah GO-PUBLIK kecuali di negeri BELANDA disana ada Fakultas Sastra JAWA.
Kalau kita perhatikan betul-betul URIP ini sangat Universal dalam segala hal, contohnya beberapa pertanyaan bahkan mungkin ratusan pertnyaan semuanya bisa dijawab dengan satu kata saja yaitu : URIP misalnya apa sebab orang bisa punya anak ,punya pangkat,punya rejeki,bisa jadi dokter,bisa mendarat dibulan, bisa merasakan nikmat,bisa melihat,mendengar,menari,menyanyi,menangis dan tertawa,bisa mendarat diplanet MARS dsb; jawabnya cukup hanya dengan satu kata saja yaitu sebab : URIP; coba kalau tidak URIP tidak bisa berbuat apapun. Dengan memperhatikan contoh tsb diatas terbukti bahwa URIP itu betul-betul Universal bisa menjawab puluhan atau ratusan pertanyaan hanya dengan satu kata saja yaitu URIP, sebab yang menciptakan alam semesta seisinya adaah SI-URIP. Mungkin ada yang mengatakan yang menciptakan adalah TUHAN atau ALLAH tapi akan muncul pertanyaan : TUHAN atau ALLAH itu URIP apa tidak ? jawabnya jelas URIP. Dengan demikian jelas bahwa URIP itu diatas segala-galanya dan sangat cocok kalau dirangkai dengan bahasa JAWA. Misalnya wong sing durung mati iku diarani wong URIP dudu wong TUHAN utowo wong ALLAH.
Itulah sebabnya maka URIP mijil dari alam CUNDA MANIK turun ditanah JAWA tepatnya di JL. PERAK-BARAT NO.93 SURABAYA tgl.13-11-1955 untuk mengingatkan manusia akan asal-usulnya. SI-URIP ibarat RATU ADIL kesampar kesandung tidak ada harganya, tetapi setelah manusia mengetahui kesaktiannya maka b y u u k manusia banyak yang sujud menyembah. Baru membicarakan risalah ROH saja manusia sudah kehabisan akal dan pikiran apa lagi kalau membahas SI-URIP. Tidak ada satupun agama yang pernah membahas keberadaan SI-URIP meskipun Cuma sedikit karena memang tidak mengenal istilah SI-URIP, yang dibahas Cuma ROH. Padahal antara SI-URIP dan ROH SUCI ini masing-masing dapat berdiri sendiri-sendiri. Pantas kalau dikatakan selama jutaan tahun manusia mencari kiblat yang salah
Kalau kita perhatikan betul-betul URIP ini sangat Universal dalam segala hal, contohnya beberapa pertanyaan bahkan mungkin ratusan pertnyaan semuanya bisa dijawab dengan satu kata saja yaitu : URIP misalnya apa sebab orang bisa punya anak ,punya pangkat,punya rejeki,bisa jadi dokter,bisa mendarat dibulan, bisa merasakan nikmat,bisa melihat,mendengar,menari,menyanyi,menangis dan tertawa,bisa mendarat diplanet MARS dsb; jawabnya cukup hanya dengan satu kata saja yaitu sebab : URIP; coba kalau tidak URIP tidak bisa berbuat apapun. Dengan memperhatikan contoh tsb diatas terbukti bahwa URIP itu betul-betul Universal bisa menjawab puluhan atau ratusan pertanyaan hanya dengan satu kata saja yaitu URIP, sebab yang menciptakan alam semesta seisinya adaah SI-URIP. Mungkin ada yang mengatakan yang menciptakan adalah TUHAN atau ALLAH tapi akan muncul pertanyaan : TUHAN atau ALLAH itu URIP apa tidak ? jawabnya jelas URIP. Dengan demikian jelas bahwa URIP itu diatas segala-galanya dan sangat cocok kalau dirangkai dengan bahasa JAWA. Misalnya wong sing durung mati iku diarani wong URIP dudu wong TUHAN utowo wong ALLAH.
Itulah sebabnya maka URIP mijil dari alam CUNDA MANIK turun ditanah JAWA tepatnya di JL. PERAK-BARAT NO.93 SURABAYA tgl.13-11-1955 untuk mengingatkan manusia akan asal-usulnya. SI-URIP ibarat RATU ADIL kesampar kesandung tidak ada harganya, tetapi setelah manusia mengetahui kesaktiannya maka b y u u k manusia banyak yang sujud menyembah. Baru membicarakan risalah ROH saja manusia sudah kehabisan akal dan pikiran apa lagi kalau membahas SI-URIP. Tidak ada satupun agama yang pernah membahas keberadaan SI-URIP meskipun Cuma sedikit karena memang tidak mengenal istilah SI-URIP, yang dibahas Cuma ROH. Padahal antara SI-URIP dan ROH SUCI ini masing-masing dapat berdiri sendiri-sendiri. Pantas kalau dikatakan selama jutaan tahun manusia mencari kiblat yang salah
Bertanyalah Kepada TUHAN
Pembahasan mengenai keberadaan SI-URIP dan ROH SUCI hanya sebatas yang berada dimuka bumi saja sebab nanti kalau manusianya mati, URIPnya lepas ROH SUCInya juga lepas pergi ketempat yang belum bisa kita buktikan keberadaannya. Kita menulis dari muka bumi sedangkan mereka SI-URIP dan ROH SUCI sudah berada diluar bumi sulit dimonitor maupun dideteksi. Pegangan kita hanyalah keyakinan akan ajaran yang membahas keberadaan SI-URIP dan ROH SUCI selama manusianya masih hidup. Karena kita ini manusia yang punya akal dan pikiran yang bisa menggunakan otak kiri maupun otak kanan maka kita berorientasi kepada manusia bukan kepada binatang atau tumbuh-tumbuhan. ROMO HERUCOKRO SEMONO sendiri dalam ajaranya tidak banyak menyinggung keberadaan ROH SUCI hanya mengatakan sudah sangat dekat dengan SI-URIP; masuknya kebatang tubuh sama-sama, keluarnya dari batang tubuh juga sama-sama; hanya fungsi, tanggung jawab dan kekuasaannya yang berbeda, dua-duanya SI-URIP dan ROH SUCI tidak bisa mati.
THEOSOFIE menyatakan bahwa ROH SUCI tidak bisa mati, ini senada dengan ajaran agama sebab kalau ROH bisa mati ( hancur-lebur ) terlalu enaklah dia, berarti lepas dari tanggung jawab atas perbuatan raga yang diikuti selama masih hidup didunia sebab yang punya keinginan itu ROH SUCI , bahkan juga ikut menikmati atas perbuatan raga. Kalau manusia mati SI-URIP dan ROH SUCI sama-sama keluar dari raga,karena SI-URIP tidak dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga dan mendapat gelar sebagai Mahasuci Kecil yang memiliki sifat-sifat ke-TUHAN –an maka SI-URIP ini bisa langsung kembali ke Sangkan Paraning Dumadi yaitu HERUCOKRO; sedangkan ROH SUCInya sambil membawa daya Panca-Indranya harus mempertanggug jawabkan perbuatan raganya dulu. Itulah sebabnya ROH SUCI masih bisa disakiti meskipun raganya sudah hancur lebur karena dia membawa daya Panca Indra. Seandainya ada orang bertanya secara mendetail mengenai risalah ROH SUCI maka jawablah : Bertanyalah kepada TUHAN karena risalah mengenai ROH adalah rahasia TUHAN dan urusan TUHAN manusia tidak diberi ilmu mengenai ROH melainkan Cuma sedikit.
THEOSOFIE menyatakan bahwa ROH SUCI tidak bisa mati, ini senada dengan ajaran agama sebab kalau ROH bisa mati ( hancur-lebur ) terlalu enaklah dia, berarti lepas dari tanggung jawab atas perbuatan raga yang diikuti selama masih hidup didunia sebab yang punya keinginan itu ROH SUCI , bahkan juga ikut menikmati atas perbuatan raga. Kalau manusia mati SI-URIP dan ROH SUCI sama-sama keluar dari raga,karena SI-URIP tidak dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga dan mendapat gelar sebagai Mahasuci Kecil yang memiliki sifat-sifat ke-TUHAN –an maka SI-URIP ini bisa langsung kembali ke Sangkan Paraning Dumadi yaitu HERUCOKRO; sedangkan ROH SUCInya sambil membawa daya Panca-Indranya harus mempertanggug jawabkan perbuatan raganya dulu. Itulah sebabnya ROH SUCI masih bisa disakiti meskipun raganya sudah hancur lebur karena dia membawa daya Panca Indra. Seandainya ada orang bertanya secara mendetail mengenai risalah ROH SUCI maka jawablah : Bertanyalah kepada TUHAN karena risalah mengenai ROH adalah rahasia TUHAN dan urusan TUHAN manusia tidak diberi ilmu mengenai ROH melainkan Cuma sedikit.
Antara URIP dan Roh Suci
ROMO HERUCOKRO SEMONO pernah mengatakan bahwa kedudukan antara Roh Suci dan URIP itu sudah dekat sekali hanya saja tidak dijelaskan secara rinci bagaimana sifat dan kedudukannya masing-masing. Dalam kitab suci disebutkan bahwa persoalan ROH adalah urusan TUHAN dan rahasia TUHAN; manusia tidak diberi ilmu tentang ROH melainkan Cuma sedikit. Karena sudah diberi kelonggaran meskipun Cuma sedikit, maka tidak ada salahnya kalau kita kupas meskipun Cuma sedikit berdasarkan sifat tugas dan tanggung jawabnya masing- masing, lumayan dari pada tidak sama sekali.
1. URIP atau Sang Hidup tidak punya nafsu sahwat sedangkan Roh Suci memiliki nafsu sahwat.
2. URIP atau Sang Hidup tidak punya keinginan apapun tugasnya hanya memberi URIP – RASA – OBAH ( gerak-getar ) cinta dan kasih sayang dengan sabar tawakal; sedangkan Roh Suci punya keinginan bersenang-senang,bisa menyuruh berbuat baik atau buruk juga bisa melarang.
3. URIP atau Sang Hidup tidak ikut menikmati hasil perbuatan yang diprakarsai oleh Roh Suci karena URIP hanya memiliki Rasa Tentram tidak terpengaruh oleh pnas-dingin, susah-senang pahit-manis dsb.
4. URIP tidak dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga.
5. Roh Suci dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga karena dia bisa menyuruh dan bisa melarang juga ikut menikmati hasil perbuatan raga.
6. URIP dan Roh Suci masing-masing bisa berdiri sendiri-sendiri.
7. URIP dan Roh Suci tidak dilahirkan karena sudah ada lebih dahulu.
8. URIP dan Roh Suci tidak bisa mati.
9. URIP tidak bisa disakiti sedangkan Roh Suci bisa disakiti meski raganya sudah hancur lebur.
Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa Roh Suci sudah berdampingan dengan URIP hanya saja tidak campur baur ( gembleng ) sebab nanti kalau pulang keasal-usulnya Roh Suci tidak bisa langsung kembali melainkan harus mempertanggung jawabkan perbuatan raganya dulu semasa masih hidup; sedangkan URIP bisa langsung kembali keasal-usulnya karena tidak dibebani tanggung jawab apapun. Ini berlaku bagi putra yang bukan ADHANG; tapi bagi PUTRA yang sudah jadi KADHANG, Roh Sucinya bisa langsung kembali ke Sangkan Paraning Dumadi karena salahnya luputnya atau dosanya sudah dihilangkan sesuai dengan bunyi KUNCI yang terakir yaitu :” Kula nyuwun kangge anyirnaake. Tumindak ingkang luput.” Anda penasaran ,silakan baca buku GOLDEN EGG halaman 258 dan 268.
1. URIP atau Sang Hidup tidak punya nafsu sahwat sedangkan Roh Suci memiliki nafsu sahwat.
2. URIP atau Sang Hidup tidak punya keinginan apapun tugasnya hanya memberi URIP – RASA – OBAH ( gerak-getar ) cinta dan kasih sayang dengan sabar tawakal; sedangkan Roh Suci punya keinginan bersenang-senang,bisa menyuruh berbuat baik atau buruk juga bisa melarang.
3. URIP atau Sang Hidup tidak ikut menikmati hasil perbuatan yang diprakarsai oleh Roh Suci karena URIP hanya memiliki Rasa Tentram tidak terpengaruh oleh pnas-dingin, susah-senang pahit-manis dsb.
4. URIP tidak dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga.
5. Roh Suci dibebani tanggung jawab atas perbuatan raga karena dia bisa menyuruh dan bisa melarang juga ikut menikmati hasil perbuatan raga.
6. URIP dan Roh Suci masing-masing bisa berdiri sendiri-sendiri.
7. URIP dan Roh Suci tidak dilahirkan karena sudah ada lebih dahulu.
8. URIP dan Roh Suci tidak bisa mati.
9. URIP tidak bisa disakiti sedangkan Roh Suci bisa disakiti meski raganya sudah hancur lebur.
Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa Roh Suci sudah berdampingan dengan URIP hanya saja tidak campur baur ( gembleng ) sebab nanti kalau pulang keasal-usulnya Roh Suci tidak bisa langsung kembali melainkan harus mempertanggung jawabkan perbuatan raganya dulu semasa masih hidup; sedangkan URIP bisa langsung kembali keasal-usulnya karena tidak dibebani tanggung jawab apapun. Ini berlaku bagi putra yang bukan ADHANG; tapi bagi PUTRA yang sudah jadi KADHANG, Roh Sucinya bisa langsung kembali ke Sangkan Paraning Dumadi karena salahnya luputnya atau dosanya sudah dihilangkan sesuai dengan bunyi KUNCI yang terakir yaitu :” Kula nyuwun kangge anyirnaake. Tumindak ingkang luput.” Anda penasaran ,silakan baca buku GOLDEN EGG halaman 258 dan 268.
Langganan:
Postingan (Atom)